(Cerita sebelumnya: Mingkeu adalah seorang mahasiswi semester 7 jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Berhubung ia sudah tingkat 4, maka ia harus segera mengajukan judul untuk skripsinya. Kepada dosen Pembimbing Akademiknya, Mingkeu berjanji akan menemukan judul tersebut dalam waktu 7 hari. Namun ia bingung, apakah ia bisa menemukan judul dalam waktu sesingkat itu. Maka ia pun mengadakan sayembara judul skripsi)
Hari ke-1 jam 3 pagi.
Mingkeu ga bisa tidur tenang. Badannya guling sana guling sini kayak penggilingan tepung milik Eyang kakung yang suka makan kangkung sampe bunga bakung hingga akhirnya terapung-apung di propinsi Lampung. Tulalit....tulalit....hpnya berdering. Sebuah nomor tak dikenal masuk.
“Halo.” Mingkeu menjawab dengan suara parau.
“Halo. Saya Leonardi alias Kang Sule si Penjual Lampu Neon dan Kendi. Nama kamu Mingkeu yah? Kenalan doong.....” Mingkeu mengerutkan kening. Di pagi hari, bahkan di saat gue belum sempet mempercantik diri, seorang makhluk bernama Leonardi menelpon dan tiba-tiba pengen kenalan? Omigod,,,apa kata dunia....
“Iya, gue Mingkeu. Tau nomer gue dari mana?”
“Dari selebaran yang kamu..eh, elu tempel di pohon jengkol depan rumah sa...eh guwe, he....”
“Ooh, itu. Trus, mana judul skripsi yang mau lo usulin?”
“Saya...eh, guwe gak ngusulin judul skripsi kok.”
“Trus, ngapain dong nelpon gue?”
“Cuma mau kenalan ajah. Boleh kaaan? hihihihi... “
sebuah tawa menyerupai Kuntilanak Man terdengar di ujung telepon sana (FYI: kabarnya para hantu laki-laki merasa bahwa kata kuntilanak merupakan diskriminasi gender di dunia mereka . Maka dilakukanlah hak angket di gedung SEPATU alias Senat Perwakilan Hantu. 100% dari anggota SEPATU setuju bahwa kata kuntilanak harus mengalami perluasan makna, yakni bukan saja hantu wanita yang punggungnya bolong melainkan juga hantu laki-laki yang lubang idungnya bolong)
“Gue lagi nyari judul skripsi, bukan nyari kenalan. Cari aja orang laen.”
“Susah kalo nyari yang laen, mending yang ada aja. Mau ikut biro jodoh di surat kabar juga ga punya uang. Mending dari selebaran kamu ajah. Gratiss!! Siapa tau kita cocok, ya ga? Hihihi......”
Klik!! Tanpa basabasi Mingkeu menutup telpon. Orang aneh, dikiranya gue lagi nyari jodo kali.
Telpon kedua (masih di pagi hari yang sama)
“Selamat pagi.” Ujar sebuah suara bariton.
“Pagi.”
“Betul ini dengan saudari Mingkeu?”
“Betul. Ini dengan siapa?”
“Perkenalkan, nama saya Masdon. Saya adalah merupakan seorang mahasiswa jurusan teknik kedokteran sastra perbankan.”
“Ooh. Universitas mana?”
“Universitas dari tempat dimana saya menuntut ilmu dan mencurahkan segenap hasrat berkarya saya dinamakan Universitas Khayalan Tinggi.”
“Ada perlu apa ya?”
“Saya, dengan izin bisikan alam yang membuai semua indra manusia, dengan ini hendak memberitahukan sesuatu yang semut pun tak akan tahu. Seyogianya semua yang telah menjadi saksi atas kicau burung di atas ranting pohon belimbing yang.......”
“Maaf. Bisa dipersingkat dan langsung ke poinnya?”
“Ooh, okeh. Jadi, seperti yang telah kita ketahui bahwa sebuah maksud dan tujuan hendaknya disampaikan secara komprehensif agar ia relevan dengan apa yang memang sedang update di masyarakat. Adapun validitas dan reliabilitas maksud tersebut kiranya dipertegas dengan teori yang memang telah diakui keabsahannya. Selain itu........”
“Stop stop!! Gue pusing dengernya. Lu ga usah panjang bin lebar bin tinggi, soalnya rumus luas segitiga ialah setengah alas kali tinggi. (Lho? Kenapa gue jadi ikut2an ngawur gini?). Gini deh, lu nelpon gue pagi-pagi buta gini mo ngapain? Ga usah pake bahasa yang rumit. Dalam 5 kata, cepet!!”
“S...ssa...saya......euuu.....jadi,,,seperti yang telah dihembuskan awan padamu yakni...”
Klik!! Mingkeu langsung menutup telpon. Di seberang sana Masdon terlonjak kaget. Ia tak menyangka bahwa wanita yang baru saja ditelponnya itu serupa harimau yang mengamuk karena eksistensinya terancam oleh keberadaan manusia yang sama-sama karnivora. Tapi bukan Masdon namanya kalo segitu aja udah nyerah. Maka dicobanya kembali untuk menelpon Mingkeu.
Ga lama kemudian, tulalit......tulalit.....
“Halo, Mingkeu....” Mingkeu hendak menutup telpon,
“Mingkeu, tunggu,,jangan ditutup dulu. Iyah, janji, dalam 5 kata.”
Tiba-tiba hening. Mingkeu mendengar suara Masdon yang sedang menarik napas dari ujung telpon sana..
“Saya mau ngusulin judul skripsi.” Ucap Masdon cepat. Hening lagi.
“Gitu dong. Dari tadi kek. Apa judul skripsinya?”
“Euu, ini...judulnya....ideologi di balik puisi berjudul Malam itu aku tak tidur.”
“Puisi terjemahan bukan?”
“Bukan, lokal. Asli karya anak bangsa.”
“Karya siapa emang?”
“Karya Masdon Supridon.”
Kali ini bukan saja telponnya di matikan, melainkan hpnya langsung di-switch off. Ada dua alasan kenapa Mingkeu langsung menutup telpon. Satu, Masdon bukan saja mengganggu waktu tidurnya melainkan sudah bertindak amat sangat menyebalkan. Kedua, usulan judulnya dirasa tidak relevan dengan apa yang Mingkeu tulis di selebaran tempo hari.
Hari ke - 2
Di suatu siang yang cukup menyengat. Mingkeu baru saja pulang kuliah. Perutnya lapar. Segera ia menghampiri sebuah tempat makan yang terkenal di daerah Gerlong yaitu Ayam Bakar Sindang Sana Sindang Sini. Setelah memesan, Mingkeu mengambil tempat duduk. Di sebelahnya duduk pula dua laki-laki yang sedang menikmati ayam bakar mereka. Laki-laki yang satu berperawakan sedang, memakai topi, kaos dan celana jeans. Sementara yang satunya lagi berperawakan tinggi dengan jaket jeans melekat di badannya. Dari gayanya, sepertinya mereka sama-sama mahasiswa. Tanpa disengaja Mingkeu mendengar pembicaraan mereka.
POPI (pria bertopi) : “Bener-bener gokil emang. Masa kayak gitu aja kudu di ekspos ke publik. Apa kata dunia? “
LAJANG (laki-laki jangkung): “He eh. Jadi penasaran pengen tau orangnya kayak gimana, hahahaha...”
Mingkeu tak memedulikan obrolan kedua laki-laki itu sampai salahsatu dari mereka yakni si POPI (pria bertopi) mengeluarkan sesuatu dari saku celananya.
POPI: “Ni ada nomer hpnya. Telpon aja kalo mau.”
Dengan berbekal keajaiban *Functional Grammar yang dipelajarinya di semester 5, Mingkeu mencoba merekonstruksi isi pembicaraan kedua orang itu.
LAJANG: "Ogah. Ngapain repot-repot mikir buat bantuin orang kayak gitu?
Popi:"Lumayan, Bro. Duit makan sebulan aman." (ujarnya nyengir)
Lajang: "Huh, mending mikirin skripsi sendiri."
Telinga Mingkeu langsung berdiri ketika mendengar kata “duit makan sebulan” dan “skripsi”. Ni orang berdua mencurigakan banget, Mingkeu berkata dalam hati. Penasaran, Mingkeu melirik penuh curiga ke arah kertas yang masih dipegang si popi. Dengan gaya seperti seorang detektif, matanya mengecil membesar, memastikan isi kertas itu. Sepertinya ia pernah mengenali kertas itu, tapi dimana ya?
Lajang: "Coba liat. Aku mau nulis nomer nya. Mm,,,Mingkeu, 08139......."
Whaaattttt?????? Itu kan selebaran gue! Sialan ni cowok mu ngerjain gue. Mana ngomongin gue lagi. Harga diri gue sebagai seorang keturunan bangsawan di injak-injak. Dasar! Mereka belum tau siapa Mingkeu Sastrawanjingga dari kerajaan antah berantah. Mingkeu baru saja akan menyusun rencana busuk ketika tiba-tiba seorang pelayan mengantarkan pesanannya. Jadi aja konsentrasinya buyar dan rencana busuknya hancur berkeping-keping dalam seketika. Dan Mingkeu males buat mikir lagi karena untuk sekali mikir diperlukan 650 mg omega 6 (asam linoleat), 60 kkal energi dari lemak, 90 mg natrium, 380 kalium, 10 mg Frukto Oligo Sakarida (FOS), 320 mg Galakto Oligo Sakarida (GOS), 8 mcg biotin, 25 mg kholin, 11 mg inositol dan 198 mcg klorida. Maka ia menyembunyikan lagi taring kebuasannya yang hampir saja muncul.
Hari ke-3
Huffhh,,,,,4 hari lagi gue kudu dah dapet judul. Ampe saat ini gada satu pun yang becus ngasih saran. Gila, bisa gila gue. Ketika pulang ke kosan, di bawah pintu ia melihat selembar kertas tergolek lemas seperti butuh pertolongan.
“The importance of gossips in current life.” By: cicak-cicak gossippers. Tulisan ceker cicak yang susah dibaca itu ditelaah lagi oleh Mingkeu. Sesaat ia sempat terharu dengan niat suci cicak-cicak gossipers tak di undang itu. Ternyata seburuk-buruknya sesuatu masih ada sisi positifnya juga ya. Namun judul yang diajukan jelas kurang kompatibel dengan apa yang Mingkeu butuhin. Wow! Apa kata dosen PA gue ntar?
Mingkeu menghela napas. Ia jadi teringat ma orang-orang yang pernah ngasih usulan judul. Pada gila tu orang-orang, ngasih judul ngaco-ngaco. Gue kan dah bilang kalo tu judul konsentrasinya di bidang bahasa inggris, bukan judulnya pake bahasa inggris. Huh!
Tanpa dia sadari, gerutuannya itu kedengeran sama cicak-cicak gossippers yang lagi lampbathing di deket lampu. (cicak-cicak gossippers kurang suka sunbathing soalnya menurut mereka cahaya matahari terlalu menyengat)
Cicak gossiper 1: ya eya lah, orang dia ga ngasih konteks yg jelas. Konteks, Non....konteks. Jelasin kek yang detail. Ya pantes kalo orang banyak yang salah tafsir. Wew....
Untung kali ini Mingkeu ga mendengar ucapan si cicak gossippers, soalnya kemampuan reading mind dia udah expired and belum di update. Saking sibunya, dia lupa buat beli update-an aplikasi reading mind di wardimand (warung reading m[a]ind)
Hari ke - 4
Kuliah telah usai. Mingkeu semakin deg-degan. Hari ke-4 belum menunjukkan pertanda baik bagi judul skripsi Mingkeu. Hh, emang susah kalo ngandelin orang. Stand on your own foot, Mingkeu. Kudu ambil tindakan nih. Ke warnet ah. Mingkeu pun bergerak menuju warnet di seberang SD Isol-fa-mi-re-do. Hal pertama yang dilakukannya ialah mengecek imel. Sapa tau ada inbox penting.
Dengan cekatan tangannya memijit tombol keyboard menuju dunia antahberantah.co.id. 10 koma 100 juta detik kemudian, layar komputer menampilkan apa yang Mingkeu mau. Ia kemudian memijit tombol keyboard lagi untuk sign in:
User: mingkeu_mingkinkerenkalolagikepepet
Password: mingkeusastrawanjingga.
Klik!
Seratus sebelas ribu seratus sebelas notifikasi memenuhi inbox-nya. Seratus ribu pertama adalah notifikasi facebook, sebelas ribu berikutnya adalah message dari Madam O-Mama tentang ramalan jodoh dan karir Mingkeu, seratus selanjutnya merupakan pesan serta petuah-petuah dari keluarga besar Sastrawanjingga, sepuluh kemudian ialah tugas kelompok kuliah, sedangkan satu inbox sisanya,,,,Mingkeu penasaran. Selain karena baru dikirim satu jam yang lalu, Mingkeu samasekali tak mengenal nama si pengirim imel. Tanpa membuang waktu, ia langsung membukanya.
Hai, gue Romario dari Rio de Janeiro sodaranya Ronaldo and Roberto. Gue kuliah di PGI (Perguruan Gossippers Indonesia). Kemaren ga sengaja gue baca selebaran yang lo tempel, makanya gue ngirim imel ini. Gue mau ngusulin tentang “The Influence of infotainment towards someone’s gossiping ability.” Kalo lo tertarik, hub gw ya =D
Mingkeu mengerutkan kening. Gosip lagi gosip lagi. Kayak gada topik laen aja. Belum juga habis rasa kepenasaranan Mingkeu, layar komputer di depannya tiba-tiba berkedip (harap maklum, ni komputer emang keluaran tahun setelah masehi, jadi kalo ada yang chat langsung sensitif and pasti kedip)
Hai (Wow! Romario rupanya) Mingkeu segera membalas.
Hai jg
Kbneran nih lu ol. Gw tadi ngirim imel, dah nyampe?
Udh. Thx ya
Yoi. Gmn? Bgus ga judulnya? (Boro-boro bagus. Gue dah enek sama yang namanya gosip.)
Lumayan =D (dalam situasi kayak gini, bermuka dua ternyata bermanfaat juga)
Gw pnya bnyk referensi ttg topik itu
Oya??? (pura-pura tertarik padahal sih Mingkeu ogah-ogahan)
Yoi. Malah gw pnya usulan bwt site and participantnya
Mingkeu menangkap antusiasme yang tinggi dari cara Romario mempromosikan judulnya. Mingkeu jadi penasaran, bakal kayak gimana tu judul kalo dijadiin skripsi.
Emg bs ya dijadiin skripsi?
Bs lah. Lo tw acara gosip HOT HOT WOW?
He eh
Salah1 presenternya snior gw. Skripsi dy ttg itu and dy cum laude
Y prcuma dong klo judulnya dah prnah dpake org?
Tp lo kan bs ngambil site and participant yg beda. Research questionnya jg beda.
Mingkeu makin penasaran, how come gitu loh ni topik sampe bisa dijadiin skripsi.
Knp ga lo aja yg ngambil judul ini?
Gw dh punya judul lain yg lebih bombastis
Apa tuh?
A comparative study on gossiping methods in two Indonesian infotainments: DUGOS (dunia gosip) and CAGOS (cari-cari gosip) in relation with its rating
GUBRAKKK!!!!
Waw, boleh juga =D (boleh juga untuk dibakar skripsinya ntar, rutuk Mingkeu dalam hati)
Hehe, thx
Btw, bwt judul yg lo ajuin tadi, tar skripsinya pke metode apa? (meski awalnya ogah-ogahan, tapi Mingkeu penasaran juga)
Cocoknya sih kualitatif
Teorinya?
Macem2. Bs ttg the importance of gossip, bisa the nature of human gossiping ability, bisa the needs of gossip...
(bisa gila.....potong Mingkeu, masih dalam hati)
Instrumen pnelitiannya gmn?
Observasi, interview, studi rating TV, transkrip infotainment
Oooooh.....
Mingkeu cuma bisa ber-oooh panjang melihat kenyataan bahwa dunia sudah semakin terbalik.
Dua jam kemudian, Mingkeu mengakhiri aktivitasnya di warnet. Matanya udah satu seperempat watt, makanya pengen cepet-cepet pulang and menceburkan diri ke kolam iler. Setelah membayar di kasir....eh...operator, Mingkeu bergegas pulang sambil sempoyongan (bukan karena dia lagi Kungfu ataupun mabok, tapi saking rasa kantuknya dah ga bisa diajak kompromiso alexandrio a.k.a. kompromi)
Setibanya di kosan, buru-buru Mingkeu mengeluarkan kunci dari tas. Meski tanpa bantuan salam super Mario Teguh, Mingkeu emang udah super dari orok. Semuanya dilakukan dengan kecepatan 2000 km/jam dan dalam tempo kurang dari sepersejuta detik. Pintu pun terbuka. Kamar kosan terlihat gelap. Mingkeu mencari-cari tombol lampu. Ketika lampu telah menyala, Mingkeu terperanjat. Matanya membelalak. Detak jantungnya seolah berhenti. Rasa kantuknya menguap entah kemana.
Ada genangan darah di lantai kamarnya.
*to be continued*
baca cerita sebelumnya Mencari judul yang tak kunjung muncul (I - trilogi Tuesers)
Ket: *Functional Grammar atau disingkat FG adalah sebuah matakuliah di jurusan Pendidikan Bahasa Inggris UPI (penulis belum tahu apakah matkul serupa juga diajarkan di jurusan yang sama di universitas berbeda). Menurut Linda Gerot dan Peter Wignell dalam bukunya yang berjudul “Making Sense of Functional Grammar”,yang menjadi fokus dalam FG ialah tujuan dan penggunaan bahasa. Gerot dan Wignell menyatakan bahwa FG menginvestigasi bagaimana bahasa itu digunakan dan efek apa yang akan ditimbulkan. Tujuan dari FG sendiri adalah mengungkapkan berbagai pilihan yang digunakan oleh pengguna bahasa dalam sebuah interaksi . Tujuan kedua ialah menunjukkan bagaimana “meaning” itu dibentuk. Dalam aplikasinya, FG memungkinkan seseorang mampu merekonstruksi pembicaraan orang lain (dalam konteks ini, Mingkeu dapat merekonstruksi pembicaraan antara POPI dan LAJANG, meskipun Mingkeu tidak mengenal mereka dan meskipun ia tidak mendengar pembicaraan dua orang tadi dari awal. Karena kalimat-kalimat yang diutarakan POPI dan LAJANG berhubungan dengan interpersonal meaning: “who says what to whom under what cirumstances”)
Perhatikan dialog yang terjadi antara Mingkeu dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya. Perbedaan cara Mingkeu dalam menjawab pertanyaan mengingatkan penulis pada sebuah kasus tentang kesantunan berbahasa yang dijelaskan Prof. E. Aminudin Azis dalam matakuliah Language in Society. Di sebuah terminal angkot, seorang calo menggunakan bahasa kasar ketika berinteraksi dengan rekannya. Pada saat yang bersamaan, kondektur tersebut menggunakan bahasa yang sopan kepada seorang penumpang. Meski kasus calo dan kasus Mingkeu tidak terlalu mirip (bahkan mungkin jauh berbeda), tapi penulis berpendapat bahwa hubungan antara seorang pembicara dengan lawan bicaranya akan memengaruhi penggunaan bahasa (termasuk tingkat kesantunan) dalam interaksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar