Kamis, 02 Juni 2011

Kontemplasi

Aku bersyukur untuk semua pelajaran yang diberikan alam serta seluruh isinya.


Keluarga, sanak saudara, sahabat, orang yang tidak kukenal dan tidak mengenalku, orang yg pernah kubenci, org yg pernah kuagungkan.


Binatang darat, laut dan udara. Tanaman, termasuk rumput liar yg tumbuh tak diharapkan.


Atas perasaan bahagia, bangga, memberi, mengasihi, berharga, diakui, diperhatikan, dipercaya, dianggap mampu, tersanjung, dikasihi, marah, sedih, kecewa, kebingungan akan keadaan, arogan, tak acuh, kerdil, menyalahkan orang lain, menyalahkan diri sendiri, iri, putus asa.


Aku berterimakasih untuk ajaran rendah hati yang kalian berikan. Tentang hidup yang dapat disyukuri dari berbagai sisi. Bahwa roda itu berputar dan setiap orang berhak berpijak di atas dan akan pula tersungkur di bawah.


Dari sejak lahir nama dan tanggal lahirku tak berubah. Tapi alam secara bertahap menyuguhkan kejadian-kejadian menghenyakkan. Baik saat menjadi pelaku aktif maupun penonton pasif, kalian (yang kusebut alam serta seluruh isinya) telah mengikis endapan batu yang sejak lama terbentuk di sini (sembari kutunjuk dadaku). Bahwa kalimat klise "aku hanyalah manusia biasa" itu benar adanya.


Sekarang aku percaya (meski masih dalam tahap berusaha untuk percaya), Tuhan punya seribu satu cara untuk mengingatkan hamba-Nya.

Tidak ada komentar: