Kamis, 02 Juni 2011

Kamu baik-baik ya di sana...

Tapi rentetan bunyi petasan tak mampu meriuhkan bekunya malam

Tapi gemuruh sukacita manusia sejagat raya tak mahir mengenyahkan siluet sepi

Tapi deru mesin kendaraan yg tumpah ruah di jalan ibukota tak cukup manjur utk menghadirkan kemeriahan di tengah mendung awal tahun

Semuanya begitu dingin,

Datar

Dan aku meraba jantungku

Berdetak namun tak hidup


Aku ingin menulis sesuatu di langit

Tentang kerinduan yg terpendam tapi tak teredam

Boleh kupinjam kuas dan kanvas?

Kan kulukis helaan nafas yg berkejaran layaknya pegas, menerjang deras tak ubahnya seekor serigala buas

Mari kutunjukkan bagaimana aku hampir mati melawan sunyi

Mata ini tak lepas memandangi batas cakrawala di laut luas

Siapa tahu disana kutemukan sapaan hangatmu

Belum bisa kukirim surat atau pesan singkat untuk menyampaikan rindu yg berkarat

Kamu begitu jauh

Terpantau namun tak terjangkau

Pada waktunya, mungkin kita bisa bercengkerama lg seperti biasa

Hingga saatnya, aku kan slalu melayangkan ucapan selamat pagi, siang dan malam lewat riak-riak air yg bermuara ke tempatmu berada


Kamu baik-baik ya di sana...

Tidak ada komentar: