Tapi rentetan bunyi petasan tak mampu meriuhkan bekunya malam
Tapi gemuruh sukacita manusia sejagat raya tak mahir mengenyahkan siluet sepi
Tapi deru mesin kendaraan yg tumpah ruah di jalan ibukota tak cukup manjur utk menghadirkan kemeriahan di tengah mendung awal tahun
Semuanya begitu dingin,
Datar
Dan aku meraba jantungku
Berdetak namun tak hidup
Aku ingin menulis sesuatu di langit
Tentang kerinduan yg terpendam tapi tak teredam
Boleh kupinjam kuas dan kanvas?
Kan kulukis helaan nafas yg berkejaran layaknya pegas, menerjang deras tak ubahnya seekor serigala buas
Mari kutunjukkan bagaimana aku hampir mati melawan sunyi
Mata ini tak lepas memandangi batas cakrawala di laut luas
Siapa tahu disana kutemukan sapaan hangatmu
Belum bisa kukirim surat atau pesan singkat untuk menyampaikan rindu yg berkarat
Kamu begitu jauh
Terpantau namun tak terjangkau
Pada waktunya, mungkin kita bisa bercengkerama lg seperti biasa
Hingga saatnya, aku kan slalu melayangkan ucapan selamat pagi, siang dan malam lewat riak-riak air yg bermuara ke tempatmu berada
Kamu baik-baik ya di sana...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar