Tidur siang merupakan salahsatu aktivitas hidup yang menyenangkan. Sama halnya dengan tidur malam atau saat makan, bagiku tidur siang memberikan kenikmatan tersendiri. Ketika ak dibuat lelah oleh aktivitas2 pagi sampai sekitar matahari berada di atas kepalaku, tidur siang adalah obat dari segala obat. Penat, lelah, semua akan terbayarkan oleh 2-3 jam tidur siang.
Apalagi jika di sekitarku tidak ada kebisingan apapun, maka aku akan bisa membaringkan kepala di atas benda berbentuk seperti persegi panjang dengan segala kelembutan dan kesejukannya atau kita sering menyebutnya bantal. Kemudian merasakan sentuhan kasur yang terasa seperti hamparan awan seperti dikisahkan dalam negeri dongeng, melepaskan semua beban yang menghimpit di kepala untuk kemudian dibuang jauh-jauh ke luar jendela. Tinggallah sekarang aku merasakan angin yang meninabobokanku dari kejauhan, diiringi naik turun napasku sebagai perwujudan ketenangan seorang anak manusia. dan ketika aku bangun, aku telah menemukan diriku dalam wujud baru. Fresh. Seperti dilahirkan kembali. Menggeliat menjadi semacam ritual ucapan syukur atas waktu tidur yang begitu indah.
Begitulah. Tidur siang telah membuatku begitu menggebu-gebu untuk pulang ke kampung halaman satu kali seminggunya. Pasalnya, di kota yang hiruk pikuk ini, lama aku tak dapat merasakan ritual yang telah mendarah daging. Setumpuk pekerjaan yang mengatasnamakan perkuliahan dan organisasi kampus tak pernah rela membiarkanku barang sejam dua jam dalam ketenangan udara siang, sehingga aku tak pernah berharap lagi untuk bisa tidur siang di kota tempat aku menimba ilmu sekarang. Itulah kenapa aku selalu berbahagia ketika akhir minggu tiba. Itu artinya aku bisa pulang ke kota kelahiranku dan melaksanakan aktivitasku yang satu itu. Tak ada yang salah kan?
1 komentar:
I love take a nap too! Tapi skrg udah jarang hiks...
Posting Komentar